KAU YANG MENGAWALI DAN
KAU YANG MENGAKIRI
APKLI
adalah ASOSIASI PEDAGANG KAKI LIMA yang awalnya adalah merupakan Organisasi
Badan Otonom dari PPM ( Pusat Peran Serta Masyarakat ) namun kenapa akhir akhir
ini keberadaan APKLI menjadi gunjingan ,
ada issu bahwa APKLI sudah keluar dari badan otonom PPM, juga ada issu APKLI masih merupakan badan otonom PPM. Mana yang benar ? sebaiknya kita tunggu sampai ada konfermasi lebih lanjut atau ada pernyataan para petinggi PPM maupun APKLI itu sendiri.
ada issu bahwa APKLI sudah keluar dari badan otonom PPM, juga ada issu APKLI masih merupakan badan otonom PPM. Mana yang benar ? sebaiknya kita tunggu sampai ada konfermasi lebih lanjut atau ada pernyataan para petinggi PPM maupun APKLI itu sendiri.
Dua kubu
saling bergunjing bak kubu Persibaya dan kubu Persiba,...diam namun saling memanas, seperti menghadapi liga sepakbola Nasional
Ini petikan
wawancara ketua APKLI versi Munas Semarang
Oleh karena itu,
Munas IV APKLI di Semarang merekomendasikan kepada DPP APKLI untuk membuat
Primer Nasional Koperasi Bintang Lima Indonesia yang sudah kita bentuk 27
Oktober 2011 dengan dua fokus usaha (yaitu) simpan pinjam seperti KSP (Koperasi
Simpan Pinjam, red) dan perdagangan. Harapan saya akses modal ditangani oleh
koperasi. Kemudian, pelatihan dan pembinaan ditangani oleh asosiasi. Kita juga
ingin PKL bersaing dengan minimarket, dan distribusi di PKL kita perpendek.
Koperasi kita ini bisa impor dan ekspor
Kemudian, pada Munas APKLI yang dihadiri tiga menteri, satu ketua DPD,
dan dua wakil ketua DPR, secara politik keberpihakan sudah mulai sangat
tampak dari pemerintah. Kemudian, saya selaku ketua umum bertekad,
karena keyakinan secara organisasi telah selesai, saya deklarasikan Hari
Kebangkitan Pedagang Kaki Lima di Tugu Proklamasi pada 15 Februari
2012. Setelah 21 hari deklarasi ini, saya bersyukur kembali Presiden
Susilo Bambang Yudhoyono meresmikan program pemberdayaan kaki lima. (sumber Kompas Minggu, 09 September
2012.)
Inilah
kalau organisasi yang sudah menghasilkan uang dan berbau politis serta
bermuatan SYARAT KEPENTINGAN maka
dimungkinkan terjadi jegal menjegal
,....seru juga seperti cerita MAHABARATHA " PERANG BRANTAYUDA " ,....ada Yang Berperan seperti patih
Sengkuni , ada Yang Berperan seperti Guru Durna , ada Yang Berperan seperti
Bisma , ada Yang Berperan seperti
Dursosono , ada Yang Berperan seperti seperti Puntodewa , dan masih Banyak lagi Peran,....Karena
semua ini atas dasar Kepentingan Bukan Lagi Perjuangan untuk membela HAK HAK
PEDAGANG KAKI LIMA biar menjadi sejahtera,.
Didalam
Cerita MAHABARATHA " PERANG BRATAYUDA " tadi ada pihak yang menaikan Tahta dengan segala cara ,
segala macam cara ditempuh guna seorang sahabat yang bisa memberi """""
,....Disaat sang pemegang Tahta sudah lupa dengan sang Dalang maka Dalang pun
Bereaksi untuk mengambil Tahta kembali dengan segala cara pula , Tahta tadi bukan untuk si DALANG namun untuk SI DIA yang bisa Memberi ...""",.Prosesnya YANG PENTING LEGAL
FORMAL TERPENUHI,..................................... itulah kalau awal masuk
sudah salah maka akhirnya pun juga salah
..pertanyaannya SAMPAI KAPAN para dan aktivis ini tidak terbeli,...jawabnya tanyakan
kepada Sang DALANG